1.3 Landasan Teori
Software atau perangkat lunak adalah serangkaian program untuk
menjalankan komputer atau perangkat lainnya. Secara umum, ada dua jenis
software. Pertama adalah software aplikasi. Software aplikasi adalah
software yang dibuat untuk tujuan atau kepentingan spesifik, contohnya
Notepad untuk teks editor, Winamp untuk memutar file audio, dan
sebagainya. Kedua adalah software sistem. Software sistem adalah
software yang menjadi tempat semua software aplikasi berjalan. Contohnya
adalah Windows, Linux, Mac OS dan lain-lain. Menurut cara, software
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis pertama adalah freeware.
Software yang bersifat freeware dapat digunakan tanpa biaya, namun masih
memiliki batasan atas hak cipta pengguna. Maksudnya, meskipun kita
menggunakan freeware tersebut kita tidak boleh melanggar hak cipta atas
software tersebut, misalnya penggandaan untuk orang lain atau
menggunakan software tersebut untuk kepentingan lain. Biasanya freeware
didistribusikan tanpa disertai dengan kode program yang bersangkutan.
Lalu jika kita tidak perlu membayar, apa tujuan si pembuat freeware?
Tujuan yang jelas adalah untuk promosi. Baik itu promosi diri sendiri
(untuk programmer perorangan) ataupun promosi produk (untuk developer
kelas kakap). Tujuan lain yang mungkin adalah untuk mendapatkan masukan
dari pengguna dan ada pula (walaupun jarang ditemui) yang bertujuan
untuk membobol sistem seseorang. Beberapa contoh freeware adalah Paint.net, Rocket Dock, Ccleaner, dan masih banyak lagi.
Jenis yang kedua adalah shareware. Shareware adalah software yang dapat
digunakan tanpa biaya dalam jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu
tersebut selesai, pengguna diberi pilihan, apakah akan melanjutkan
menggunakan software tersebut (dengan konsekuensi membayar) atau tidak
menggunakan lagi software tersebut. Terkadang pada shareware diberi
batasan fitur yang hanya bisa digunakan jika pengguna membeli
softwarenya. Seperti freeware, shareware masih dibatasi oleh hak cipta.
Tujuan pembuatan shareware cukup jelas, yaitu memberikan contoh hasil
jadi software tersebut sebelum dibeli oleh pengguna. Beberapa contoh
dari shareware ini misalnya StyleXP, Window Blinds, WinRAR, dan
sebagainya.
Ketiga, propietary software. Intinya, propietary software itu hampir
sama dengan barang yang bisa kita beli di pasar. Jika kita ingin
menggunakannya, kita harus membelinya. Propietary software sangat
dibatasi oleh hak cipta. Kita tidak diperkenankan mendistribusikan
kembali, mengotak-atik program, dan software ini tidak disertai dengan
kode sumber.
Jenis keempat yang mulai populer adalah open source software. Berbeda
dengan jenis software sebelumnya, open source software memberikan
kebebasan kepada kita untuk menggunakan, mengubah sesuai dengan
kebutuhan, dan medistribusikan kembali, baik software aslinya maupun
yang telah kita ubah. Biasanya software yang bersifat open source
menyertakan kode sumber dalam pendistribusiannya. Tujuan pembuatan open
source software biasanya bukan untuk tujuan komersil, namun lebih ke
tujuan sosial bagaimana sebuah software bisa bermanfaat bagi para
pengguna. Beberapa contoh open source software misalnya Pidgin, qGo,
Inkscape, gimp, dan masih banyak lagi.
Untuk menjalankan program perangkat lunak ini harus melalui proses yang
disebut instalasi atau pemasangan pada komputer agar dapat dijalankan
dengan baik dan tidak ada masalah. Proses ini terbilang tidak sulit,
tetapi terkadang ada masalah dalam melakukan pemasangan perangkat lunak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Instalasi Software
Secara umum instalasi software adalah proses pemasangan suatu program
dalam komputer. Langkah-langkah penginstalan dapat terdiri dari beberapa
langkah yang harus dilakukan ketika sedang melakukan proses install.
Secara umum, langkah-langkah tersebut adalah,
a. Memasukan CD/ DVD perangkat lunak yang diinginkan.
b. Menjalankan auto run atau membuka di file explorer kemudian jalankan install aplikasinya.
c. Ikuti perintah yang muncul, seperti harus menyerujui agreement dan lain-lain.
d. Memilih directory bisa di directory C: atau di directory lain jika komputer dipartisi.
e. Kemudian klik install jika semua perintah telah dilakukan.
f. Proses instalasi akan dilakukan, lamanya tergantung dari besar
programnya, jika kapasitasnya besar maka instalasi akan memakan waktu
lama, jika kapasitasnya kecil makan akan memakan waktu sebentar.
2.2 Jenis Software yang Banyak Digunakan
Perangkat lunak yang sering digunakan dan diinstall oleh mahasiswa,
menurut survey yang dilakukan penulis di kelas KS A adalah Microsoft
Office, Appearance (untuk mempercantik tampilan dekstop), anti virus,
games, dan program untuk mengoptimalkan kinerja PC (tweaker). Program
seperti Microsoft Office yang dicari adalah Mc Office 2007 yang
tampilannya sama sekali berbeda dengan Mc Office 2003. Paket Office
terdiri dari 9 jenis, diantaranya adalah Outlook, Word, Power Point,
Acces (untuk membuat data base), Publisher, Excel dan lainnya. Sehingga
dalam 1 DVD mendapat seluruh paket office. Sedangkan program untuk
mempercantik tampilan dekstop adalah XP Styler, Object Dock, aplikasi
untuk merubah cursor dan lain sebagainya. Program antivirus yang
digunakan seperti Avira, Kaspersky, AVG dan lainnya. Selain itu banyak
lagi program seperti kamus, transtool, Adobe Reader, Photo Shop, corel
draw dan banyak lagi.
Berikut adalah proses instalasi vista smoker untuk pengguna vista
1. Masukan DVD yang terdapat aplikasi vista smooker, run atau klik pada install aplikasi di file explorer,
2. Kemudian muncul tampilan
3. Berikutnya muncul
License Agreement yang harus disetujui oleh pengguna.
4. Setelah itu pilihan directory yang akan menjadi tujuan instalasi
di C: atau di D: atau di directory lain jika dipartisi lebih dari 2
directory.
Pilihannya adalah directory C:
5. Kemudian lakukan instal dan menunggu proses selesai
6. Setelah proses tersebut selesai barulah program dapat dijalankan.
2.3 Masalah dalam penginstalan
Dalam melakukan penginstalan seringkali terjadi kegagalan karena
berbagai sebab. Program yang diinstall tidak dapat dijalankan atau
berhenti sendiri. Hal ini terjadi karena berbagai macam alasan.
Alasan-alasan tersebut bisa saja, karena
1. File dari installer ada yang hilang, sehingga program tidak dapat diinstall
2. Tidak cocok dengan operating systemnya.
3. PC tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan program, misalnya dibutuhkan 1 GB RAM tetapi yang tersedia adalah 512 MB.
4. Tidak mengikuti langkah-langkah instalasi dengan benar.
5. Adanya versi lama dari program yang diinstal.
6. Pengguna komputer harus sebagai administrator bukan guest karena guest tidak bisa melakukan install program dalam PC.
7. Tidak tersedia cukup memory, misalnya dibutuhkan 6 GB, tetapi dalam directory tersebut hanya tersedia memory 4,5 GB.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, sebelum menginstal program
harus dilakukan pengecekan, spesifikasi perangkat lunaknya. Biasanya,
jika membeli dalam bentuk DVD atau CD terdapat di belakang cover nya.
Melakukan pengecekan apakah sebagai administrator atau sebagai guest.
Jika ada file yang hilang agak sulit untuk diperbaiki. Sehingga
satu-satunya jalan adalah memastikan program yang akan diinstall
memiliki file yang utuh. Missing file biasa terjadi jika program nya
adalah crack-an.
Kamis, 23 Maret 2017
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)